Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Tuesday, January 25, 2005

Diskusi Kamisan: “Membangun Kembali Aceh dengan Perundingan dan Perdamaian”

“Membangun Kembali Aceh dengan Perundingan dan Perdamaian”

Sejak jaman penjajahan imperialisme, hingga pasca kemerdekaan, sumbangsih Aceh kepada bangsa Indonesia sangat besar. Namun keberjasaan tersebut tidak diimbali dengan proses mensejahterakan rakyat Aceh. Pada tahun 1989 – 1998, Rakyat Aceh disengsarakan dengan membuat daerah Aceh menjadi Daerah Operasi Militer (DOM). Pada 2001 Aceh ditetapkan menjadi daerah Darurat Militer, penculikan, penyiksaan, pemerkosaan pembunuhan masal tetap harus dirasakan rakyat aceh.

Kedamaian hidup rakyat Aceh semakin jauh untuk dicapai akibat bencana Tsunami di ujung tahun 2004. Ratusan ribu jiwa melayang dan puluhan lainnya hilang. Permukaan bumi aceh tertutup runtuhan bangunan, bercampur mayat dan lumpur. Pasca bencana, Aceh yang masih harus menghadapi berbagai persoalan. Dari soal penyakit, tempat tinggal, masalah infrastuktur, sosial sampai trauma psikologis. Terlihat jelas pemerintah amat lambat menangani bencana tersebut. Tidak berhenti disitu, status Darurat Sipil yg diberlakukan, menambah sulit para relawan membantu rakyat Aceh.

Keberadaan TNI tidak banyak membantu. Banyak informasi mengatakan TNI melakukan Pungutan liar terhadap relawan yang berada di sana. TNI pun berlakukan sistem pengambilan bantuan yang rumit, dengan alasan kawatir GAM memanfaatkan keadaan itu. Di pertengahan Januari 2005 pemerintahan SBY-Kalla menawarkan genjatan senjata yang di sambut baik oleh GAM. Namun hinga kini kedua belah pihak belum menjalankan kesepakatan itu. Terbukti masih masih terjadi kontak senjata antara GAM dan TNI.

Saat ini rakyat aceh butuh kedamaian. Bukan tindakan-tindakan represif yang semakin membuat trauma-truma mereka semakin bertambah. Pembangunan Aceh kembali tidak akan bisa berhasil, bila kedua belah pihak tidak segera membuka dialog untuk perdamaian dan genjatan senjata.

***

Kantor Berita Radio 68h kerjasama dengan Solidaritas Gerakan Rakyat untuk Aceh (SEGERA) dan Aceh Working Group (AWG) menggelar diskusi Kamisan bertajuk:
“Membangun Kembali Aceh dengan Perundingan dan Perdamaian”

Hari, tanggal : Kamis, 27 Januari 2005
Waktu : 13.00 – 14.30 WIB
Tempat : Restauran MINA, lobby depan Hotel Sahid Jaya, Jl. Jendral Sudirman Jakarta

Pembicara:
1. Iwan Dwi Laksono, SEGERA
2. Juwono Sudharsono, Menteri Pertahanan*
3. Hasan Wirayudha, Menteri Luar Negeri*
4. Thamrin Ananila, Ketua FPDRA
5. Otto Syamsudin Ishak, Aceh Working Group

*)dalam konfirmasi

Acara ini gratis, terbuka untuk umum. Didukung pula oleh Hotel Sahid Jaya Jakarta dan Koran TEMPO. Disiarkan langsung oleh Radio 68h Jakarta di gelombang 89,2 FM , 603 AM Stereo.